Berkedok Admnistrasi, Oknum Guru di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi Diduga Pungli Uang Mutasi Siswa

Ilustrasi Gambar Lakukan Pungli
SULTRATERKINI | WAKATOBI - Proses perpindahan (mutasi) siswa Sekolah Menangah Atas (SMA) oknum guru di Kabupaten Wakatobi diduga melakukan pungutan liar.
Praktek pungli tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang guru di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi kepada siswa yang hendak mengurus surat pindah (Mutasi)
Saat ditemui orang tua siswa yang berinisial HR yang hendak mengurus surat pindah (mutasi) anaknya ke sekolah SMAN 4 Wangi-Wangi, mengungkapkan bahwa pengurusan surat tersebut pihaknya di mintai uang sejumlah Rp500 ribu oleh guru yang menguru proses mutasi anaknya
Praktek dugaan pungli terjadi ketika anak dari ibu tersebut ingin pindah pendidikan ke salah satu SMAN 4 Wangi-Wangi yang ada di Desa Liya.
"Itu hari waktu saya mengurus pindahan anak saya dimintai biaya Rp500 ribu untuk kemudian diberikan kertas rekomendasi pindah tersebut. Saya heran tiba-tiba pihak guru tersebut memintai uang katanya dikenakan administrasinya," kata Ibu siswa tersebut, Rabu (13/10)
Saat dikonfirmasi Via WhatsApp, Kepala SMA Negeri 2 Wangi-wangi Hasanuddin, pihaknya tidak mengetahui terkait biaya administrasi yang dibebankan kepada siswanya tersebut.
"Sejak saya masuk di SMAN 2 Wangi-Wangi saya tidak pernah mengarahkan apalagi mengetahui iuran itu silahkan cek di guru dan TU apa pernah saya menyampaikan hal tersebut," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, guru bidang kesiswaan yang diduga lakukan pungli uang siswa dengan inisial RM, membenarkan adanya pemungutan uang Rp500 ribu yang dilakukan ke siswa tersebut dengan dasar dipaksa untuk keluar dari sekolah tersebut.
"Boleh yang penting ko ingat saya, dan kalian harus dikenakan biaya administrasi ini," ucapnya.
Perlu diketahui, dari pihak keluarga mengaku kecewa dengan kebijakan lembaga sekolah di SMAN 2 Wangi-wangi yang menerapkan praktek dugaan pungli berkedok administrasi tersebut, untuk itu pihaknya berencana akan melaporkan ke Dinas Pendidikan serta penegak hukum.
Source : Orang Tua Siswa Berinisial, HR